Stunting adalah kondisi ketidakcukupan pertumbuhan pada anak yang mengakibatkan tinggi badan mereka lebih pendek dari tinggi badan yang seharusnya sesuai dengan usianya. Stunting terjadi pada masa pertumbuhan anak, terutama di dua tahun pertama kehidupan, dan dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan dan perkembangan anak. Kurangnya asupan gizi yang memadai, infeksi berulang, serta perawatan kesehatan yang tidak memadai selama masa pertumbuhan dan sanitasi yang buruk juga dapat menyebabkan stunting. Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki gangguan perkembangan kognitif dan fisik, rentan terhadap penyakit infeksi, serta kurang produktif saat dewasa.
Pada 21 Agustus 2023, KKN Tim 2 UNDIP dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) jurusan Antropologi Sosial S1 menggelar proker "Sosialisasi Pengenalan Stunting" di Desa Mlokomanis Wetan, yang bertujuan untuk mengatasi angka anak terdampak Stunting dan gizi rendah yang cukup signifikan di desa tersebut, yang disebabkan bukan serta merta karena kondisi ekonomi, melainkan karena budaya makan dan pola asuh yang kurang tepat. Acara sosialisasi digelar pada kegiatan posyandu yang berlangsung di dusun Wonorejo, salah satu dusun di Desa Mlokomanis Wetan. Kegiatan ini mendapatkan penerimaan yang sangat baik dan respon yang positif dari masyarakat setempat.
Tim KKN Tim 2 UNDIP berhasil menyampaikan informasi penting tentang Stunting, memperkenalkan pola makan sehat dan pola asuh yang tepat untuk anak-anak, serta memberikan solusi untuk mengatasi masalah gizi rendah. Masyarakat yang terlibat aktif dan menunjukkan minat yang tinggi untuk mengubah pola makan dan pola asuh di lingkungan mereka.
Proker "Sosialisasi Pengenalan Stunting" ini menunjukkan bahwa melibatkan masyarakat secara aktif dalam upaya perubahan pola makan dan pola asuh dapat menjadi langkah efektif dalam mengatasi permasalahan gizi rendah dan stunting pada anak-anak. Semoga inisiatif dari KKN Tim 2 UNDIP ini dapat menjadi contoh inspiratif bagi proker-proker lainnya untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat serta menghadapi masalah kesehatan di wilayah sekitar.