Wonogiri – Budidaya Maggot merupakan bisnis yang menjajikan dikarenakan pada peternakan maggot sendiri sangat mudah jika dijalankan namun dengan beberapa resiko yang harus diatasi seperti kurangnya edukasi mengenai bagaimana cara memulainya dan pada bagian permintaan pasar yang susah dijangkau dikarenakan daya tahan maggot yang kurang lama jika dipasarkan secara digital. Permasalahan mengenai budidaya maggot tersebut muncul sebagai ide dikarenakan pada desa Mlokomanis Wetan terdapat banyak limbah limbah seperti limbah tahu,jamu,dan limbah rumahan yang cukup banyak sehingga sangat cocok dijadikan pakan maggot sehingga dalam pembudidayaan maggot bisa sekalian memanfaatkan barang barang yang merupakan limbah sebagai pakan maggot khususnya organik. Program ini diselenggarakan oleh kami sebagai cara budidaya maggot pada tujuan peternak sebagai sasarannya sehingga dalam proses penjualan maggot saya sebagai pembicara mengenai pemasaran dan peningkatan nilai jual maggot saya mengsosialisasikan tentang bagaimana cara menemukan pasar yang potensial dan pengefisienan bahan dan cara penentuan nilai jual pada maggot yang siap dipasarkan dengan menggunakan media online yaitu cara pembuatan maggot kering oleh karena itu ketika melakukan budiday maggot tetapi tidak tahu bagaimana cara memasarkannya dan meningkatkan nilai jual maggot di pasaran sehingga dalam proses pembudidayaan maggot tidak bingung bagaimana cara memasarkan maggot.

Program ini dilaksanakan oleh Rifqi Hanif Fakhrudin dari program studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro pada 27 Juli 2023 di Balai Desa Mlokomanis Wetan yang melibatkan peternak yang berantusias mengenai budidaya maggot dengan pemaparan mengenai program pemasaran maggot pada proses penyiapannya saya melakukan survei ke salah satu pembudidaya maggot di daerah Jogja “Omah Maggot Jogja” belajar mengenai bagaimana cara membudidayakan maggot dan memasarkan maggot bagaimana menentukan nilai jual maggot untuk laku dipasaran